Cabai terpedas di dunia. Sejatinya cabai terpedas produksi Cambria ini bukanlah cabai alami melainkan hasil rekayasa genetik. Cabai yang diberi nama Cabai Naga Berbisa ini merupakan persilangan varietas cabai terpedas di dunia. Begitu pedasnya hingga cabai ini diklaim mampu membuat mata anda panas, tenggorokan terbakar, hidung memerah dan lainnya. Rahasia kepedasan si cabai berasal dari kehadiran senyawa kimia capsaisin.
Para ahli Warwick University telah melakukan uji coba terhadap cabai dan secara resmi menyatakan itu terpanas. Hasil resmi itu segera mencatat cabai Naga Berbisa menjadi cabai terpedas versi Guinness Book of World Records. Cabai Naga Berbisa menggusur cabai sebelumnya dari India, cabai Bhut. Pencipta Rekayasa Cabai Naga Berbisa, Gerald Fowler, mengatakan ketika cabai tumbuh di India dan Karibia, mereka terbiasa dengan panas dan kekeringan. Namun, kata Fowler, ketika mereka tumbuh di Inggris yang beriklim dingin, cabai menghasilkan panas berlebih.
Puluhan pelanggan Mr Fowler di Inn Engine, yang menjadi saksi kepedasan Cabai Naga Berbisa mengaku tidak sanggup menghabiskan hidangan kari lantaran rasa pedas yang boleh dibilang mencapai ubun-ubun. “Cabai ini sangat pedas hingga sulit di makan,” kata Mr Fowler, 52. Dia mengaku, saat cabai menempel pada lidah, rasa pedas segera menjalar selama satu jam. “Anda tidak hanya ingin bicara dengan siapa pun atau melakukan apapun, ” kata Fowler seperti dikutip dailymail.
Cabai yang paling populer , Jalapeno mengalami penurunan kepedasan dari semula 2.500 menjadi 5.000 pada skala Scoville. Sementara Cabai Naga Viper 270 kali lebih panas dan mengalahkan pemegang rekor dunia sebelumnya, Jolokia Bhut, di 1001304 Scala Scobille..
Seolah kecolongan, Pemerintah India telah mempelajari cara membuat cabai terpanas seperti Jolokia Bhut untuk menghasilkan bom yang benar-benar akan melumpuhkan tentara musuh tanpa membunuh mereka. Awal tahun ini mereka menciptakan sebuah 81-mm gas air mata seperti granat yang bisa dilemparkan oleh tentara. Bom ini terbuat dari campuran rempah-rempah yang mampu membuat saluran pernafasan musuh tersedak posfor.
Si pencipta cabai Naga Berbisa telah menjual bibit cabai pada Eden Project di Cornwall, Edinburgh Hortikultura Society, dan untuk petani di Afghanistan, sebagai alternatif untuk bunga poppy tumbuh untuk opium. “Saya mengembangkan cabi naga berbisa selama 10 tahun, dan melakukannya penuh waktu selama lima tahun belakangan,” katanya.
Para ahli Warwick University telah melakukan uji coba terhadap cabai dan secara resmi menyatakan itu terpanas. Hasil resmi itu segera mencatat cabai Naga Berbisa menjadi cabai terpedas versi Guinness Book of World Records. Cabai Naga Berbisa menggusur cabai sebelumnya dari India, cabai Bhut. Pencipta Rekayasa Cabai Naga Berbisa, Gerald Fowler, mengatakan ketika cabai tumbuh di India dan Karibia, mereka terbiasa dengan panas dan kekeringan. Namun, kata Fowler, ketika mereka tumbuh di Inggris yang beriklim dingin, cabai menghasilkan panas berlebih.
Puluhan pelanggan Mr Fowler di Inn Engine, yang menjadi saksi kepedasan Cabai Naga Berbisa mengaku tidak sanggup menghabiskan hidangan kari lantaran rasa pedas yang boleh dibilang mencapai ubun-ubun. “Cabai ini sangat pedas hingga sulit di makan,” kata Mr Fowler, 52. Dia mengaku, saat cabai menempel pada lidah, rasa pedas segera menjalar selama satu jam. “Anda tidak hanya ingin bicara dengan siapa pun atau melakukan apapun, ” kata Fowler seperti dikutip dailymail.
Cabai yang paling populer , Jalapeno mengalami penurunan kepedasan dari semula 2.500 menjadi 5.000 pada skala Scoville. Sementara Cabai Naga Viper 270 kali lebih panas dan mengalahkan pemegang rekor dunia sebelumnya, Jolokia Bhut, di 1001304 Scala Scobille..
Seolah kecolongan, Pemerintah India telah mempelajari cara membuat cabai terpanas seperti Jolokia Bhut untuk menghasilkan bom yang benar-benar akan melumpuhkan tentara musuh tanpa membunuh mereka. Awal tahun ini mereka menciptakan sebuah 81-mm gas air mata seperti granat yang bisa dilemparkan oleh tentara. Bom ini terbuat dari campuran rempah-rempah yang mampu membuat saluran pernafasan musuh tersedak posfor.
Si pencipta cabai Naga Berbisa telah menjual bibit cabai pada Eden Project di Cornwall, Edinburgh Hortikultura Society, dan untuk petani di Afghanistan, sebagai alternatif untuk bunga poppy tumbuh untuk opium. “Saya mengembangkan cabi naga berbisa selama 10 tahun, dan melakukannya penuh waktu selama lima tahun belakangan,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar